Mantan General Manager Muhammadiyah Center Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/5). Sepanjang hidupnya, Syafii dikenal sebagai sosok yang terus memperjuangkan demokrasi, kerukunan umat beragama, hingga pluralisme.
Buya, sapaan akrabnya, bahkan pernah meraih Ramon Magsaysay Award pada 2008 silam. Ia dinilai mampu membawa Muhammadiyah menuju demokrasi, reformasi, dan kekuatan moderasi beragama.
Selain itu, ia juga sering mengingatkan umat Islam untuk menggalakkan dialog antarumat beragama. Hal ini untuk meredakan konflik sektarian yang terjadi antara mayoritas Muslim dan minoritas Kristen setelah jatuhnya Suharto.
“Syafii Maarif mengingatkan umat bahwa Islam mengajarkan kesetaraan untuk semua, memimpin dialog antaragama, dan memperingatkan terhadap provokator yang mengobarkan api kebencian,” kata situs Ramon Magsaysay Award Foundation (RMAF) seperti dikutip Jumat (27/5).
Dari 9/11 hingga aksi terorisme di Bali dan Jakarta, Syafii juga menegaskan aksi teror bukanlah wajah Islam. Dia kemudian mengatakan bahwa kekerasan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Serta toleransi dan pluralisme sebagai dasar keadilan dan kerukunan di Indonesia dan dunia pada umumnya, demikian pernyataan RMAF.
Tak hanya itu, Syafii juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Putri mendiang Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh, mengatakan buya sering menggunakan kereta api atau sepeda untuk beraktivitas.
“Masyarakat Yogyakarta sudah biasa melihatnya naik vespa atau sepeda, ini warisannya,” kata sosok akrab disapa Yenny Wahid itu dalam wawancara di MetroTV, Jumat (27/5)
Ia menyebut ini sebagai warisan di tengah euforia masyarakat yang mengagumi sosok kaya namun hanya mengedepankan penampilan belaka. “Pemikirannya kaya, kontribusinya besar untuk negara. Kita kehilangan sosok seperti itu,” katanya.
Berita ini kami Kurasi dari katadata.co.id dengan judul aseli Syafii Maarif, Tokoh Kerukunan Agama yang Gemar Naik Sepeda
Silahkan berlangganan konten kami di Google News