Schmu.id, Gempa bumi berkekuatan 6.8 M SR telah mengguncang Maroko, menyebabkan dampak yang sangat serius. Hingga Selasa (12/09), jumlah korban tewas mencapai 2.901 orang, dan 5.530 orang lainnya terluka, menurut laporan pemerintah Maroko. Bencana ini telah menarik perhatian dunia, termasuk Persyarikatan Muhammadiyah.
Respon cepat telah dilakukan melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah, juga dikenal sebagai Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dengan dukungan dari LAZISMU. Bersama Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko, Muhammadiyah telah membentuk tim untuk memberikan bantuan selama 14 hari dalam masa tanggap darurat. Tim ini juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Hilal Ahmar di Chichaoua.
Ketua MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., menyatakan bahwa mereka terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan pemerintah untuk merespons bencana alam ini dengan tindakan kemanusiaan. MDMC, dengan dukungan dari LAZISMU, berkomitmen untuk membantu meringankan penderitaan warga Maroko. Selain itu, mereka telah melakukan penilaian cepat untuk menentukan jenis bantuan yang paling efektif untuk disalurkan di lokasi terdampak.
“Sebagai individu yang menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan, kami ingin menyampaikan rasa dukacita dan empati mendalam kami terhadap tragedi di Maroko,” kata Budi.
Bantuan yang akan diberikan kepada warga Maroko mendapatkan dukungan dari LAZISMU, sesuai dengan hasil Muktamar ke-48 yang berlangsung tahun sebelumnya di Surakarta, seperti yang diungkapkan oleh Edi Suryanto, Direktur Utama LAZISMU PP Muhammadiyah.
Sementara itu, perwakilan dari PCIM Maroko, Jundi Abdurrahman, menjelaskan bahwa tim respons cepat saat ini sedang aktif dalam mendistribusikan kebutuhan dasar, makanan, air bersih, dan perlengkapan medis kepada para korban. PCIM Maroko juga fokus pada program dukungan untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif dan tepat waktu, PCIM Maroko berencana untuk mengoperasikan tim bantuan selama 14 hari dalam fase tanggap darurat,” ungkap Jundi.
Seperti yang dilaporkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey), gempa bumi yang merusak parah tersebut mengguncang Maroko pada Jumat (08/09) pukul 23.11 waktu setempat atau Sabtu (09/09) pukul 05.11 WIB dengan kedalaman 18,5 km. Dampaknya dirasakan di hampir seluruh wilayah Maroko, termasuk Provinsi Al-Haouz, Taroudant, Chichaoua, Ouarzazate, Marrakech, Azilal, Agadir, Casablanca, dan Youssoufia.

Muhammadiyah Aid, melalui programnya, bersama dengan Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), bekerja sama dengan LAZISMU untuk merespons gempa bumi yang sangat parah di Maroko. Tim asistensi telah diterjunkan ke lokasi terdampak untuk melakukan penilaian cepat, koordinasi, dan menyediakan layanan bagi korban.
Tim yang terdiri dari 2 orang, Wahyu Pristiawan Buntoro dan Al Afik, yang berasal dari bidang Diklat MDMC dan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah, akan mendampingi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kerajaan Maroko yang bertugas selama 14 hari.
Pemberangkatan tim ini mendapat apresiasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Maroko, Hilal Ahmar, dan media lokal Maroko. Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, M.A., Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertanggung jawab atas Kerjasama Internasional, menyatakan bahwa ini adalah upaya Muhammadiyah untuk menyediakan layanan respons yang lebih besar.
“Kami telah berdiskusi dengan Kedutaan Besar Maroko di Jakarta. Mereka sangat mengapresiasi upaya Muhammadiyah dalam memberikan bantuan,” kata Syafiq.
Syafiq juga menekankan bahwa akan ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi bagi korban.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan pemerintah yang berwenang di Maroko. Karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, tidak hanya logistik dan kesehatan, tapi juga aspek psikososial,” tambahnya.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., menekankan bahwa Muhammadiyah Aid sangat menghargai prinsip-prinsip kemanusiaan. Oleh karena itu, Muhammadiyah akan terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan dan pemerintah untuk mengukur sejauh mana mereka dapat membantu warga Maroko yang terdampak oleh bencana ini.
“Kami berharap dapat menggerakkan banyak lembaga lainnya untuk bergabung dalam upaya kemanusiaan ini. Saat ini, korban sudah mencapai 2.400 jiwa meninggal dunia,” ungkap Budi.
Edi Suryanto, Direktur Utama LAZISMU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menjelaskan bahwa mereka memberikan dukungan bagi aksi kemanusiaan ini dan akan menggalang dana dari berbagai tingkatan untuk mendukung upaya Muhammadiyah Aid dalam membantu korban gempa bumidi Maroko.
“Muhammadiyah Aid, sebagai koordinator bidang kemanusiaan luar negeri, telah berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan global dan pemerintah Indonesia untuk merencanakan bantuan yang tepat sasaran. Demikian juga, PCIM Maroko telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Hilal Ahmar setempat untuk menyampaikan bantuan dari Muhammadiyah kepada korban,” jelas Edi.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Afghanistan Melebihi 1.000 Orang
LAZISMU terus menghimpun bantuan untuk mendukung upaya kemanusiaan internasional ini. Bantuan dapat disalurkan melalui rekening yang tercantum di bawah ini untuk membantu mereka yang terdampak. Mari kita bersama-sama membantu Maroko! [Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]