Pendidikan Inklusi :: Pendidikan inklusi merupakan bentuk pendidikan yang menyatukan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal pada umumnya untuk belajar. Pada artikel ini akan membahas tentang pengertian, tujuan dan karakteristik pendidikan inklusi. Simak sampai akhir ya!
Pengertian Pendidikan Inklusi
Berikut adalah pengertian pendidikan inklusi dari para ahli:
Hildegun Olse
Menurut Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007;82), pendidikan inklusi adalah sekolah yang harus mengakomodir semua anak tanpa membedakan kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau lainnya. Ini harus mencakup anak-anak cacat, berbakat
Anak jalanan dan pekerja anak berasal dari populasi yang terisolasi atau nomaden. Anak-anak dari populasi minoritas etnis, bahasa, atau budaya dan anak-anak dari daerah atau kelompok yang kurang beruntung atau terpinggirkan.
Lay Kekeh Marthan
Pendidikan inklusi adalah layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus di sekolah reguler (SD, SMP, SMA, dan SMK) yang tergolong luar biasa baik dalam arti kelainan, lambat belajar maupun kesulitan belajar lainnya. (Lay Kekeh Marthan, 2007:145).
Staub dan Peck
Menurut Staub dan Peck (Tarmansyah, 2007;83), pendidikan inklusi adalah penempatan penuh anak berkelainan ringan, sedang, dan berat di dalam kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak penyandang disabilitas, apapun jenis disabilitasnya.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusi adalah layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau lainnya untuk mendapatkan layanan pendidikan di sekolah reguler (SD, SMP, SMA, atau SMK).
Tujuan Pendidikan Inklusi
Secara umum pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi pribadinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( UU No 20 tahun 2003, Pasal 1 ayat 1).
Oleh sebab itu inti dari pendidikan inklusi adalah hak azasi manusia atas pendidikan. Suatu konsekuensi logis dari hak ini adalah semua anak mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang tidak mendiskriminasikan dengan kecacatan, etnis, agama, bahasa, jenis kelamin,
kemampuan dan lain-lain.
Tujuan praktis yang ingin dicapai dalam pendidikan inklusi meliputi tujuan langsung oleh anak, oleh guru, oleh orang tua dan oleh masyarakat.
a. Tujuan yang ingin dicapai oleh anak dalam mengikuti kegiatan belajar dalam inklusi antara lain adalah:
- Berkembangnya kepercayaan pada diri anak, merasa bangga pada diri sendiri atas prestasi yang diperolehnya.
- Anak dapat belajar secara mandiri, dengan mencoba memahami dan menerapkan pelajaran yang diperolehnya di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.
- Anak mampu berinteraksi secara aktif bersama teman-temannya, guru, sekolah dan masyarakat.
- Anak dapat belajar untuk menerima adanya perbedaan, dan mampu beradaptasi dalam mengatasi perbedaan tersebut.
b. Tujuan yang ingin dicapai oleh guru-guru dalam pelaksanakan pendidikan inklusi antara lain adalah:
- Guru akan memperoleh kesempatan belajar dari cara mengajar dengan setting inklusi.
- Terampil dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik yang memiliki latar belakang beragam. mampu mengatasi berbagai tantangan dalam memberikan layanan kepada semua anak.
- Bersikap positif terhadap orang tua, masyarakat, dan anak dalam situasi beragam.
- Mempunyai peluang untuk menggali dan mengembangkan serta mengaplikasikan berbagai gagasan baru melalui komunikasi dengan anak di lingkungan sekolah dan masyarakat.
c. Tujuan yang akan dicapai bagi orang tua antara lain adalah:
- Para orang tua dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana cara mendidik dan membimbing anaknya lebih baik di rumah, dengan menggunakan teknik yang digunakan guru di sekolah.
- Mereka secara pribadi terlibat, dan akan merasakan keberadaanya menjadi lebih penting dalam membantu anak untuk belajar.
- Orang tua akan merasa dihargai, merasa dirinya sebagai mitra sejajar dalam memberikan kesempatan belajar yang berkualitas kepada anaknya.
- Orang tua mengetahui bahwa anaknya dan semua anak yang di sekolah, menerima pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kempuan masingmasing individu anak.
d. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan inklusf antara lain adalah:
- Masyarakat akan merasakan suatu kebanggaan karena lebih banyak anak mengikuti pendidikan di sekolah yang ada di lingkungannya.
- Semua anak yang ada di masyarakat akan terangkat dan menjadi sumber daya yang potensial, yang akan lebih penting adalah bahwa masyarakat akan lebih terlibat di sekolah dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih baik antara sekolah dan masyarakat ( Tarmansyah, 2007:112-113).
e. Tujuan pendidikan inklusi menurut Raschake dan Bronson
Selanjutnya tujuan pendidikan inklusi menurut Raschake dan Bronson (Lay Kekeh Marthan, 2007: 189-190), terbagi menjadi 3 yakni bagi anak berkebutuhan khusus, bagi pihak sekolah, bagi guru, dan bagi masyarakat, lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
a. Bagi anak berkebutuhan khusus
- Anak akan merasa menjadi bagian dari masyarakat pada umumnya.
- Anak akan memperoleh bermacam-macam sumber untuk belajar dan bertumbuh.
- Meningkatkan harga diri anak.
- Anak memperoleh kesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman yang sebaya.
b. Bagi pihak sekolah
- Memperoleh pengalaman untuk mengelola berbagai perbedaan dalam satu kelas.
- Mengembangkan apresiasi bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya.
- Meningkatkan kepekaan terhadap keterbatasan orang lain dan rasa empati pada keterbatasan anak.
- Meningkatkan kemempuan untuk menolong dan mengajar semua anak dalam kelas
c. Bagi guru
Membantu guru untuk menghargai perbedaan pada setiap anak dan mengakui bahwa anak berkebutuhan khusus juga memiliki kemampuan
- Menciptakan kepedulian bagi setiap guru terhadap pentingnya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
- Guru akan merasa tertantang untuk menciptakan metode-metode baru dalam pembelajaran dan mengembangkan kerjasama dalam memecahkan masalah.
- Meredam kejenuhan guru dalam mengajar.
d. Bagi masyarakat
- Meningkatkan kesetaraan sosial dan kedamaian dalam masyarakat.
- Mengajarkan kerjasama dalam masyarakat dan mengajarkan setiap anggota masyarakat tentang proses demokrasi.
- Membangun rasa saling mendukung dan saling membutuhkan antar anggota masyarakat.
Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan inklusi yang ingin dicapai adalah tujuan bagi anak berkebutuhan khusus, bagi pihak sekolah, bagi guru, bagi orang tua dan bagi masyarakat.
Karakteristik Pendidikan Inklusi
Karakteristik dalam pendidikan inklusi tergabung dalam beberapa hal seperti hubungan, kemampuan, pengaturan tempat duduk, materi belajar, sumber dan evaluasi yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Hubungan
Ramah dan hangat, contoh untuk anak tuna rungu: guru selalu berada di dekatnya dengan wajah terarah pada anak dan tersenyum. Pendamping kelas( orang tua ) memuji anak tuna rungu dan membantu lainnya.
b. Kemampuan
Guru, peserta didik dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda serta orang tua sebagai pendamping.
c. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk yang bervariasi seperti, duduk berkelompok di lantai membentuk lingkaran atau duduk di bangku bersama-sama sehingga mereka dapat melihat satu sama lain.
d. Materi belajar
Berbagai bahan yang bervariasi untuk semua mata pelajaran, contoh pembelajarn matematika disampaikan melalui kegiatan yang lebih menarik, menantang dan menyenangkan melalui bermain peran menggunakan poster dan wayang untuk pelajaran bahasa.
e. Sumber
Guru menyusun rencana harian dengan melibatkan anak, contoh meminta anak membawa media belajar yang murah dan mudah didapat ke dalam kelas untuk dimanfaatkan dalam pelajaran tertentu.
Baca Juga :Â Pengertian PKN Menurut Para Ahli dan Secara Teoritis
f. Evaluasi
Penilaian, observasi, portofolio yakni karya anak dalam kurun waktu tertentu dikumpulkan dan dinilai (Lay Kekeh Marthan, 2007:152).
Dalam pendidikan inklusi terdapat siswa normal dan berkebutuhan khusus, dalam rangka untuk menciptakan manusia yang berkembang seutuhnya maka diperlukan adanya pembinaan peserta didik, melalui pembinaan ini maka diharapkan peserta didik mampu berkembang dan memiliki keterampilan secara optimal.