Schmu.id, Teknologi :: Pada artikel ini akan dijelaskan tentang berbagai cara untuk mendapatkan penghasilan dari TikTok. Dan diharapan Anda sudah bisa memilih jurusan yang ingin Anda tuju untuk menjadi apa dan siapa di TikTok. Simak ulasan di bawah ini!
Untuk mendapatkan penghasilan atau uang dari TikTok ada 3 profesi yang bisa Anda dilakukan, yaitu:
Content Creator
Content creator adalah profesi dimana seseorang bisa menjadi terkenal dari konten yang dibuat. Sebelum ada TikTok, content creator bisa dibilang sebagai selebgram atau youtuber.
Dan sebenarnya selagi orang tersebut membuat konten di platform manapun juga disebut sebagai content Creator. Karena jika sudah terkenal pasti tidak ingin hanya fokus di satu platform saja, namun juga harus ke platform lain oleh karena itu disebut content creator, creator di beberapa platform.
Sumber Penghasilan Content Creator
1. Endorsement
Salah satu strategi marketing di TikTok yang paling banyak digunakan adalah dengan endorsement. Artinya ketika Anda menjadi content creator dan konten yang Anda buat menarik dan bahkan sering viral maka konten Anda akan mendapatkan banyak penonton dan orang mulai mengenal Anda.
Jika demikan sudah pasti akan ada perusahaan, baik online shop hingga korporasi yang akan meng-endorse Anda. Jadi seberapa banyak uang yang dihasilkan dari endorsement tergantung bagaimana Anda membuat konten dan menjadi viral.
Dan juga, biasanya online shop atau brand yang ingin bekerjasama dengan Anda akan menghubungi melalui kontak person atau Email yang sudah Anda cantumkan di profile, dan mereka akan menanyakan rate card. Jadi rate card adalah tarif untuk online shop atau brand yang mau mengiklankan produknya di akun TikTok Anda, dan harga rate card setiap influencer atau content creator bervariatif.
2. Menjadi Pembicara
Kemudian menjadi pembicara. Biasanya ketika Anda sudah menjadi content creator yang sukses maka akan ada tawaran untuk menjadi pembicara disuatu kampus, organisasi, atau perusahaan dan akan mendapatkan fee per satu kali sesi atau per jam.
3. Dari Video yang Dibuat
Selanjutnya dari setiap video yang Anda buat, seperti di YouTube ada Google Adsense dan di Facebook ada Facebook Ad break. Namun saat ini di TikTok belum ada, namun bisa saja suatu saat nanti akan ada adsense dari video atau konten yang Anda buat.
Jadi konsep Adsense atau Ad break ini adalah ketika Anda menonton video di YouTube atau di Facebook, biasanya akan ada iklan yang muncul. Dan ketika Anda sebagai penonton melihat iklan tersebut tanpa di skip atau mungkin Anda klik websitenya, si creator ini akan mendapatkan penghasilan dari Ads atau iklan yang muncul tersebut.
4. Pembuatan Buku, Photoshoot, Voiceover
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan penghasilan dari pembuatan buku yang Anda tulis dan terbitkan. Kemudian dari photoshoot produk dan bisa juga dengan suara Anda atau disebut sebagai voiceover dan sebagainya. Jadi intinya semakin Anda terkenal maka akan semakin banyak pula tawaran pekerjaan yang datang.
Keuntungan Menjadi Content Creator
Keuntungan menjadi content creator yaitu cash keras, apa yang di maksud cash keras? Jadi jika berbisnis modal yang dipunyai akan menjadi barang, barang terjual otomatis stok habis. Ketika stok habis di bulan berikutnya Anda tidak dapat kembali berjualan dan Anda harus menggunakan keuntungan untuk membeli barang lagi untuk di buffer stock di bulan berikutnya.
Nah belum lagi Anda harus menyiapkan gaji untuk karyawan, membuat sistem, produk yang Anda jual harus bagus. Kemudian misalkan ada dead stock alias barang yang Anda jual tidak laku, modal dan keutungan ini bisa tidak berputar sebagaimana mestinya. Sedangkan resiko-resiko tersebut tidak akan terjadi ketika Anda menjadi content creator.
Jadi penghasilan Anda modalnya nol, dan modalnya yaitu waktu dan tenaga Anda. Tetapi menjadi content creator susahnya adalah membuat konten yang viral, dan mudahnya ketika menerima penghasilan yang didapat. Apalagi jika harga ratecard Anda mengikuti pasaran, brandnya juga suka dengan konten Anda otomatis uang masuk tidak pakai menawar.
Dan itulah kenapa ada begitu banyak content creator yang sukses, yang bisa membeli rumah, mobil dll. Karena uang cash mereka ini keras, jika sudah sukses akan langsung mendapat penghasilan di depan mata.
Kekurangan Menjadi Content Creator
Kekurangan menjadi content creator yang pertama adalah Anda sudah pasti akan menjadi milik publik. Jadi dimanapun Anda berada akan banyak orang yang mengenal Anda, mengajak foto dan sudah tidak ada lagi yang namanya privasi. Dan jika sudah menjadi milik publik pasti akan ada juga orang yang tidak suka dengan Anda atau disebut haters.
Selanjutnya content creator harus terus berinovasi konten, karena content creator yang bisa berinovasi konten maka akan relevan dan tidak akan termakan zaman. Dan juga seni menjadi content creator adalah ketika Anda bisa relevan dengan zaman maka Anda akan naik terus dan tidak gampang meredup.
Seperti contoh konten edukasi, bagaimana caranya Anda lebih didengarkan dibandingkan orang lain, skill apa saja yang bisa Anda tunjukkan, kemudian hot topik apa yang sebenarnya orang butuhkan. Dengan begitu konten Anda akan tetap banyak peminat bahkan bertambah, karena content creator ditantang untuk terus berinovasi konten terbaru yang lebih fresh dan kreatif.
Affiliate Marketer
Affiliate marketer adalah profesi dimana seseorang bisa mendapatkan uang dari hasil rekomendasi atau review produk yang dibuatnya. Jadi di TikTok setiap ada orang yang membeli melalui link atau keranjang kuning si affiliate maka otomatis akan mendapat komisi. Dan rata-rata komisi affiliate sekitar di 5-20%, tergantung seberapa banyak si pemilik brand atau bisnis mau membuka komisinya.
Berbeda dengan content creator, konten yang dibuat oleh affiliate ini adalah full review produk. Kemudian challenge menjadi seorang affiliate adalah bagaimana caranya mempromosikan produk hingga mendapatkan penonton yang tinggi padahal sedang berjualan.
Contoh Jenis Konten Affiliate
1. Konten On The Spot
Pasti Anda pernah melihat acara di televisi seperti On The Spot atau di Youtube ada Calon Sarjana dan Youtube Crash ? Benar, semua channel tersebut biasanya menyajikan list video berurut mulai dari 10 sampai 1 atau sebaliknya.
Anda bisa membuat konten seperti itu dengan membuat video di TikTok dengan list barang yang ingin Anda affiliate-kan. Seperti contoh, konten dengan judul “5 Snack Murah Tinggi Protein” kemudian Anda bisa menyelipkan keranjang kuning pada konten Anda. Dan membuat konten afiliate On The Spot ini juga cukup mudah dilakukan, dengan membuat judul yang menarik orang akan menonton dan membeli.
2. Semi Content Creator
Kemudian ada juga jenis affiliate yang menjadi semi content creator. Misalnya content creator gym yang suka memberikan konten tips kemudian mempromosikan produk-produk yang sesuai dengan bidangnya.
Hal ini sudah banyak sekali yang mempraktekkan, karena menjadi seorang content creator biasanya telah memiliki personal branding. Tingkat konsumen untuk percaya dengan personal branding dan membeli produknya akan menjadi jauh lebih tinggi.
Dan juga, disarankan untuk Anda fokus ke satu segmen saja agar konsumen tahu Anda menjadi seorang affiliate yang fokus dan terkenal di satu bidang tertentu. Jadi jangan menjadi affiliate palugada yang menjual berbagai produk yang tidak sesuai dengan segmen Anda.
Misalkan Anda adalah content creator gym, dan jika menjadi afiliate semi content creator Anda bisa memberikan tips tentang gym, kemudian menjual produk-produk yang berkaitan dengan segmen Anda yaitu gym. Hal ini akan jauh lebih efesien dibandingkan menjual produk yang tidak sesuai dengan segmen Anda.
Keuntungan menjadi Affiliate Marketer
Keuntungan menjadi seorang affiliate adalah uangnya cash keras, jadi ketika produk affiliate terjual akan langsung mendapatkan komisi dari produk yang terjual. Keuntungan lainnya yaitu:
- Tidak perlu memiliki karyawan
- Tidak perlu sewa tempat
- Minim risiko kerugian
- Tidak perlu stok barang
- Bisa ganti-ganti produk dan brand
- Mendapatkan fee di luar komisi affiliate
Kekurangan menjadi Affiliate Marketer
Kekurangan menjadi affiliate marketer yang pertama adalah di awal pasti penonton video dan pembeli akan sedikit bahkan mungkin belum ada pembeli sama sekali. Karena dari awal konten affiliate marketer berjualan dan dituntut untuk kreatif jadi hanya bisa mengandalkan konsistensi.
Begitu juga dengan penjualan melalui live kemungkinan di awal akan masih sepi penonton. Tetapi jika dilakukan secara konsisten setiap hari lama kelamaan buyer atau pembeli akan datang, dan kemudian akan diberikan traffic yang lebih oke dari TikTok. Karena rumusnya menjadi affiliate marketer yaitu jadilah yang berbeda entah itu dari produk yang dijual, cara penjualannya, cara membuat konten, dan sebagainya.
Kekurangan selanjutnya yaitu persaingan sebagai affiliate marketer lumayan cukup ketat. Namun jika Anda memliki kategori produk dan tips yang berbeda dari affiliate marketer yang lain hal itu akan sangat membantu Anda ketika menjadi seorang affiliate marketer.
Business / Brand Owner
Bisnis atau brand owner merupakan pemegang saham atau pemilik bisnis dari sebuah brand atau dari sebuah perusahaan baik perusahaan yang besar maupun kecil. Yang perlu diketahui sebagai brand owner diawal Anda harus memulai semuanya sendiri. Modal yang minim akan membuat Anda berjalan lebih lama begitu juga sebaliknya dengan modal yang kuat perjalanan Anda akan semakin cepat.
Keuntungan menjadi Brand Owner
Keuntungan menjadi brand owner adalah ketika brand Anda sudah mempunyai keunggulan yang spesifik dibandingkan dengan kompetitor, maka akan semakin cepat juga untuk meraih omset yang besar. Dan syarat yang harus dimiliki adalah Anda harus mempunyai gross margin (laba kotor) yang tinggi.
Jadi secara sederhana misalnya Anda menjual produk dengan harga Rp.100.000 dan modal produk Rp. 50.000, maka laba kotor atau gross margin Anda kurang lebih 50% atau Rp. 50.000.
Harga jual produk – Modal produk = Laba/keuntungan kotor
Rp. 100.000 – Rp. 50.000 = Rp 50.000
Nah semakin kecil gross margin Anda apalagi jika hanya 10-20% yang berarti Rp. 10.000 – Rp. 20.000, maka ada begitu banyak fitur yang Anda sebenarnya tidak bisa maksimalkan di TikTok seperti TikTok Ads, endorsement dan sebagainya.
Tantangan menjadi Brand Owner
Tantangan menjadi seorang brand owner adalah bagaimana Anda bisa menjual produk. Kemudian dibandingkan dengan affiliate marketer dan content creator, brand owner harus bisa menguasai semuanya seperti modal yang harus kuat, margin tinggi, harus siap endorse, tim marketing, operasional keuangan, tim kreatif juga harus kuat.
Jenis Bisnis Owner
1. Trading
Trading yang dimaksud di sini adalah produk yang Anda jual merupakan barang import maupun dari supplier lokal. Dan yang banyak terjadi jika melakukan trading adalah akan sulit keluar dari persaingan harga karena banyak kompetitor yang melakukan hal serupa. Kemudian SKU (Stock Keeping Unit) produk atau jumlah produk juga beragam jenisnya, jadi Anda tidak bisa fokus hanya ke satu atau beberapa produk saja.
2. Branding
Branding di sini lebih pada produk yang Anda buat kemudian di pasarkan. Seperti contoh branding, misalnya Anda akan menjual brand fashion untuk kegiatan outdoor maka ketika branding hal yang harus Anda riset yakni:
- Bahan apa yang digunakan dan sesuai untuk kegiatan outdoor
- Siapa target market Anda
- Bagaimana kualitas dan harga yang Anda tawarkan
- Bagaimana pelayanan yang Anda sediakan
- Identitas brand
- dan Bagaimana strategi pemasarannya.
Dari gambaran tersebut diharapkan Anda paham perbedaan branding dan trading. Memang jika dilihat trading lebih mudah dilakukan, namun resiko untuk ditiru dan ada di pasar red ocean-nya lebih tinggi.
Baca Juga : 5 Elemen Postingan Berkualitas di TikTok Agar FYP
Tetapi bukan berarti branding lebih gampang bahkan lebih susah untuk dilakukan, namun ketika Anda berhasil maka kemungkinan bisnis Anda ditiru orang akan lebih sulit karena tidak semua orang bisa melakukan branding.
Demikian lah penjelasan tentang bagaimana cara mendapatkan penghasilan dari TikTok. Semoga informasi ini bermanfaat!