Schmu.id, Kesehatan :: Gejala Anemia Aplastik. Di dalam tubuh, terdapat tiga sel darah utama dengan tugasnya masing-masing. Sel darah merah bertugas membawa oksigen dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh, sel darah putih bertugas melawan bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi, serta trombosit untuk mencegah pendarahan dalam tubuh.
Anemia terjadi ketika suplai darah tidak mampu memenuhi kebutuhan darah organ seluruh tubuh. Banyak jenis anemia yang umum terjadi, namun ada juga kondisi langka yang disebut anemia aplastik.
Kelainan darah ini terjadi ketika sumsum tulang sudah tidak mampu lagi memproduksi sel darah baru, baik itu sel darah merah, sel darah putih, maupun trombosit. Anemia jenis ini membuat kamu lemas, mudah terkena infeksi, pendarahan yang sulit dihentikan, bahkan gangguan jantung.
Mengenali Gejala Anemia Aplastik
Kamu perlu tahu bahwa anemia aplastik bisa terjadi pada siapa saja, dan sering menyerang anak-anak atau dewasa muda antara 20 hingga 25 tahun. Kemunculannya bisa perlahan atau tiba-tiba, sehingga penting untuk mengetahui tanda dan gejala yang terjadi. Berikut di antaranya:
Kulit Memucat
Ya, salah satu tanda anemia yang mudah dikenali adalah kulit yang menjadi lebih pucat. Kondisi ini terjadi karena kurangnya pasokan sel darah merah yang masuk ke jaringan kulit.
Area tubuh yang sering mengalami perubahan warna kulit menjadi lebih pucat ini termasuk wajah, bibir, ujung jari tangan dan kaki, kuku, dan bagian dalam kelopak mata. Jika terjadi, anemia yang dialami bisa jadi sudah cukup parah.
Mudah Lelah
Selain kulit memucat, tanda anemia aplastik lain yang umum adalah tubuh menjadi mudah lelah. Gejala ini terjadi karena kurangnya sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin pada tubuh.
Seharusnya, hemoglobin ini mengandung oksigen yang disebarkan ke seluruh tubuh agar organ dan jaringan tubuh bekerja dengan optimal. Jika pasokan darah ke organ dan jaringan ini tidak mencukupi, maka mereka tidak mampu melakukan fungsinya dengan baik.
Sakit Kepala
Kadar hemoglobin yang terlalu rendah dalam darah membuat aliran oksigen tidak mampu mencapai otak. Hal ini membuat rentan mengalami sakit kepala. Sama halnya dengan anemia aplastik, sakit kepala terjadi karena pembengkakan pembuluh darah di kepala karena memaksa jantung untuk terus memasok darah segar. Pembuluh darah yang membengkak ini menekan bagian lain di kepala dan membuat kepala menjadi sakit.
Jantung Berdebar Cepat
Palpitasi terjadi ketika jantung berdetak lebih cepat dibandingkan dengan keadaan normalnya. Biasanya, detak jantung lebih cepat karena jantung bekerja keras untuk memompa darah. Tujuannya agar organ dan jaringan pada tubuh mendapatkan pasokan darah kaya oksigen. Jantung yang berdebar cepat lebih mudah terjadi apabila seseorang mengidap anemia dalam waktu yang lama.
Baca Juga : Catat, Ini 9 Rekomendasi Obat Sakit Gigi Paling Ampuh
Kulit, Rambut, dan Kuku Menjadi Kering
Pernah mengalami rambut dan kuku yang mudah patah serta kulit cepat kering? Tandanya kamu kekurangan darah. Pasalnya, kesehatan rambut, kulit, dan kuku bergantung pada aliran darah yang kaya oksigen yang masuk ke dalam folikel yang ada di bawah kulit.
Jangan anggap remeh jika kamu mengalami anemia aplastik, termaksud saat hamil. Kondisi ini tentu saja membahayakan kesehatan diri sendiri dan janin yang berkembang dalam rahim. Jadi, kalau kamu merasakan gejalanya, segera periksakan kondisi kesehatan di rumah sakit.