Definisi Pendidikan :: Pendidikan merupakan salah satu cara mendidik untuk mewujudkan peradaban yang bermartabat. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sistem pendidikan yang tepat.
Namun sebelum itu, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu pengertian pendidikan menurut para ahli, fungsi dan tujuannya, serta mata pelajaran yang berperan dalam menunjang pendidikan anak yang berkualitas.
Semua penjelasan tersebut dibahas tuntas dalam artikel ini, jadi baca sampai akhir ya.
Definisi Pendidikan dari Para Ahlinya
Perkembangan pendidikan selalu berkembang yang di kemukakan oleh para ahlinya, pahamilah teori pendidikan menurut para ahli dibawah ini
Aristoteles
Pendidikan merupakan salah satu fungsi dari suatu negara, dan hal itu dilakukan, terutama setidak-tidaknya untuk kepentingan negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia.
Pendidikan adalah persiapan/pembekalan untuk beberapa kegiatan/pekerjaan yang layak. Pendidikan harus berpedoman pada hukum agar sesuai (korespondensi) dengan hasil analisis kejiwaan. Dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik fisik (eksternal) maupun mental (batin/spiritual).
Berdasarkan teori pendidikan yang dikemukakan oleh Aristoteles, dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan langkah awal untuk mempersiapkan peserta didik yang berkualitas. Melalui proses pembelajaran serta perkembangan fisik dan mental yang matang.
Plato
Dalam teori pendidikan menurut Plato, itu adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari fisik dan intelektual dengan sesuatu yang memungkinkan untuk mencapai kesempurnaan.
Menurut Plato, pendidikan direncanakan dan diprogramkan menjadi tiga tingkatan dengan tingkatan usia, tingkatan pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada siswa sampai dengan usia dua puluh tahun; dan tingkat kedua, dari usia dua puluh sampai tiga puluh tahun; sedangkan tingkat ketiga, dari usia tiga puluh tahun sampai empat puluh tahun.
Menurut Ki Hadjar Dewantara
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan merupakan salah satu upaya utama untuk memberikan nilai-nilai spiritual yang ada dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya kepada setiap generasi baru (penyerahan budaya), tidak hanya dalam bentuk “pelestarian” tetapi juga dengan tujuan “memajukan” dan “mengembangkan” kebudayaan, menuju seluruh kehidupan manusia.
Lalu, bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia?
Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara pendidikan menitikberatkan pada fitrah individu untuk mandiri dan mandiri, sedangkan belajar merupakan pedoman untuk membimbing anak menentukan tujuan hidupnya kelak.
Selain itu, konsep pendidikan yang dianut oleh Ki Hajar Dewantara adalah menjunjung tinggi pendidikan akhlak yang akan membantu mengembangkan sikap dan perilaku peserta didik yang lebih baik.
Mencermati konsep KHD di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan pendidikan yang selama ini diterapkan sejalan dengan sistem pendidikan di Indonesia saat ini yang menjunjung tinggi kebebasan dan kemandirian peserta didik.
Oleh karena itu, dalam Kurikulum Merdeka Belajar sistem pendidikan lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa yang tersirat dalam semboyan Ing Ngarso Sung tulodo Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani yaitu dengan fokus pada pendidikan yang berorientasi pada siswa.
Meski kurikulum terbaru ini masih menyesuaikan, namun perencanaannya sudah mengikuti konsep dan pandangan pendidikan dari KHD.
H. Horne
Pendidikan adalah proses adaptasi yang lebih tinggi secara terus menerus bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental. Yang bebas dan sadar akan Tuhan, yang diwujudkan dalam lingkungan intelektual, emosional, dan kemanusiaan manusia.
Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah tuntunan atau kepemimpinan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik ada perkembangan jasmani dan rohani dari terdidik menuju pembentukan kepribadian yang utama.
Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003
Pengertian pendidikan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. , masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Menurut Para Ahli
Untuk mendukung pendidikan Indonesia, sebaiknya memiliki sistem yang tepat untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, menjelaskan tujuan pendidikan yaitu mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan menurut Sudarwan Danim, pendidikan memiliki beberapa tujuan, seperti:
- Mengembangkan potensi psikis, emosional, dan motorik siswa.
- Mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi.
- Mengembangkan daya adaptasi peserta didik untuk menghadapi masa depan yang terus berubah dan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Meningkatkan dan mengembangkan akhlak siswa untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya sebagai tempat belajar dan mengajar tetapi juga untuk membentuk karakter. Dan menyiapkan kualitas peserta didik yang mampu bersaing dan menghadapi tantangan di masa depan.
Selain tujuan tersebut, pendidikan juga memiliki fungsi membentuk karakter dan mengembangkan kemampuan, serta menanamkan keterampilan pada peserta didik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mengetahui Tugas Guru dan Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Dalam pendidikan, dewan sekolah hanya berfungsi sebagai penyedia fasilitas belajar dan pembentukan karakter siswa. Padahal untuk mengembangkan kecerdasan, sikap, dan karakter siswa merupakan peran besar bagi guru dan orang tua.
Tugas utama yang dilakukan seorang guru adalah melakukan proses mengajar, mendidik, membimbing. Hingga memberikan dorongan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar dan mengejar cita-citanya.
Sedangkan peran orang tua dalam pendidikan anak adalah sebagai guru di rumah yang akan membentuk karakter anak sebelum memasuki lingkungan sekolah formal.
Tidak hanya berperan sebagai guru, orang tua juga bertugas sebagai fasilitator, motivator dan berpengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Menurut Diana Sari (2017), ada empat peran orang tua dalam pendidikan, yaitu:
1. Edukator
Orang tua bertanggung jawab terhadap siswa dengan bekerja keras mengembangkan seluruh potensi siswa, baik potensi emosi, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik.
2. Motivator
Orang tua sebagai motivator berperan dalam memberikan dorongan positif kepada anak agar termotivasi untuk mencoba hal baru dan meningkatkan minat belajar dan eksplorasi.
3. Fasilitator
Peran orang tua sebagai fasilitator dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan dukungan anak melalui fasilitas belajar seperti meja, kursi, buku, alat tulis, dan media pembelajaran yang efektif.
Baca Juga : Apa Arti Pendidikan: Fungsi, Macam dan Contoh
4. Pembimbing
Sebagai orang tua, tidak hanya kewajiban untuk memberikan fasilitas dan biaya sekolah, tetapi juga diperlukan bimbingan dari orang tua agar anak mengetahui tindakan mana yang benar dan salah ketika mereka mulai bergaul di masyarakat.
Itulah informasi tentang pendidikan menurut para ahli serta peran guru dan orang tua dalam proses pendidikan anak.