Schmu.id, Jurnal :: Bagaimana cara pembukuan yang baik untuk bisnis UKM/UMKM? Simak beberapa tips di bawah ini!. Banyak pelaku bisnis andal menginvestasikan sebagian dari kesuksesan mereka dalam memelihara catatan keuangan dan pembukuan yang akurat.
Mereka melacak setiap biaya yang dikeluarkan, sehingga mereka dapat meminimalkan biaya atau pengeluaran. Selain itu, memiliki catatan yang baik juga akan membantu mereka dalam kegiatan administrasi dengan pihak lain seperti memfasilitasi pembayaran pajak. Oleh karena itu, pembukuan merupakan aspek penting.
Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan seperti pembelian, penjualan, pendapatan, pengeluaran dan jenis bukti transaksi lainnya yang dilakukan oleh perusahaan. Pembukuan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar. Namun, usaha kecil dan menengah (UKM) juga wajib melakukan pembukuan.
Tidak perlu melakukan pembukuan yang rumit, pelaku usaha UKM dapat melakukan pembukuan sederhana sehingga dapat mengetahui berapa keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
Namun permasalahannya UKM khususnya di Indonesia tidak memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan sehingga tidak memiliki pembukuan yang rapi dan jelas. Jadi, pertimbangkan beberapa tips di bawah ini.
5 Langkah Proses Pembukuan Bisnis UKM
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan pembukuan UKM.
1. Lacak Faktur dalam Melakukan Pembukuan
Faktur adalah bukti pendukung untuk melakukan pembukuan dan menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Faktur yang terlambat atau belum dibayar mengganggu arus kas perusahaan. Akibatnya, jalannya bisnis secara umum juga terganggu.
Oleh karena itu, jangan sampai pelanggan terlambat membayar tagihan. Untuk mengelola ini, Anda perlu memastikan bahwa tidak ada pelanggan yang memesan materi baru kecuali mereka telah membayar pesanan sebelumnya.
Cara lain untuk melakukannya adalah dengan menetapkan periode jatuh tempo untuk setiap pelanggan. Sehingga jika mereka tidak memenuhi tenggat waktu yang diberikan, maka dapat dikenakan denda atas jumlah yang dibayarkan oleh mereka.
2. Memisahkan Catatan Piutang dan Hutang dalam Melakukan Pembukuan
Pengelolaan dana yang buruk merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha. Â Pencampuran dana yang di depositkan oleh klien dan dana yang meminjamkannya dapat menyebabkan kebingungan dan jika dibiarkan dapat menyebabkan krisis keuangan.
Untuk alasan ini, yang terbaik adalah menyimpan kedua jenis catatan ini secara terpisah. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk melacak apa yang akan menemukannya. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui apa yang menjadi milik Anda dan apa yang menjadi milik bisnis Anda.
3. Simpan Semua Catatan Keuangan & Bukti Pendukung Lainnya
Catatan keuangan dan bukti pendukung sangat penting. UKM yang visioner harus memastikan bahwa semua dokumen yang digunakan dalam transaksi sehari-hari disimpan dengan baik untuk referensi di masa mendatang.
Untuk membangun keuangan yang baik, pastikan Anda memiliki pernyataan bank, format laporan laba rugi, neraca, kwitansi, faktur, dan lainnya.
4. Alokasikan Waktu Untuk Mengecek Tabungan Anda Secara Berkala
Menurut sebagian besar pengusaha, memeriksa pembukuan bisnis secara teratur akan membuat Anda selalu mengetahui keadaan bisnis. Oleh karena itu, Anda dapat mengelola arus kas, melacak pengeluaran mingguan yang dikeluarkan, dan informasi tentang tagihan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Selain itu, juga membantu Anda untuk mengetahui, memantau, dan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran serta masalah yang terjadi. Salah satu cara Anda dapat melakukan ini untuk melacak semua pengeluaran dan pendapatan Anda adalah dengan menggunakan kartu kredit. Ya, dengan itu catatan pengeluaran akan tersimpan secara otomatis.
Baca Juga :Â Cara Pencairan BPJS Ketenagakerjaan, Simak Syaratnya!
5. Menggunakan Software Akuntansi dalam Melakukan pembukuan UKM
Ini adalah salah satu tips penting untuk pembukuan UKM. Menggunakan software akuntansi online dapat memudahkan anda dalam melakukan pembukuan dengan mudah.
Artikel ini adalah hasil kurasi dari jurnal.id